UPT SMP NEGERI 2 GRESIK

Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Drs. Muhtarom, M.Ed, Grad Dip TESOL, melakukan kunjungan serta monitoring mahasiswa mbkm pada kamis, 21 maret 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala sekolah, masing – masing guru pamong, dan mahasiswa asistensi mengajar yang dibuka oleh bapak Rojak S.Pd, M.Ag.

Bapak kepala sekolah Mohammad Salim, S.Ag, M.A. menyambut kedatangan Koor DPL. Beliau memberikan sambutan serta ucapan selamat datang kepada koordinator DPL asistensi mengajar.  Kemudian disusul sambutan oleh bapak coordinator DPL asistensi mengajar. Beliau juga menyampaikan tujuan kedatangannya yaitu untuk melakukan konferensi 321.

Dalam Konferensi 321, perwakilan mahasiswa asistensi mengajar meyampaikan apa saja yang mereka peroleh selama mengikuti asistensi mengajar sebagai maksud dari poin 3, kemudian mahasiswa mengajukan beberapa hal yang ingin ditanyakan sebagai maksud dari poin 2, diakhir sesi mahasiswa menyampaikan saran untuk sekolah sebagai maksud dari poin 1.

Sebelum menutup konferensi 321, Bapak Muhtarom memberikan nasihat kepada mahasiswa asistensi mengajar untuk selalu memperbanyak pengalaman serta selalu menjaga sikap selama asistensi mengajar. Bapak Muhammad Salim memperkenalkan lingkungan sekolah serta mengunjungi basecamp mahasiswa asistensi mengajar.

Kontributor : Mahasiswa ASMEN UINSA.

Post : Diendha

18 Maret 2024

Aplikasi ini adalah aplikasi yang digunakan secara personal mandiri oleh bapak ibu guru ketika akan mengajar di kelas dan mengisi jurnal kelas secara daring dalam aplikasi JADI GURU .
Aplikasi yang digunakan secara mandiri oleh bapak ibu guru ketika memasuki kelas dengan scan barcode yang terdapat di masing-masing kelas.

Peluncuran jurnal mengajar oleh Kepala UPT SMP Negeri 2 Gresik Bapak Mohammad Salim, S.Ag., MA ini diresmikan secara langsung oleh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Bapak s Haryanto MM

Dengan jurnal ini diharapkan kegiatan belajar mengajar di kelas lebih disiplin dan juga kondusif serta memudahkan untuk pengisian jurnal sebagai syarat untuk kelengkapan pada aplikasi platform merdeka mengajar atau PMM bapak dan ibu guru UPT SMP Negeri 2 Gresik.

foto : Rara
Post : Aditya Inggar P., S.Pd

Gresik, 18 Maret 2024~UPT SMP Negeri 2 Gresik

Bulan Ramadan bukan alasan untuk menjadi bermalas-malasan. UPT SMP Negeri 2 Gresik menggiatkan bapak ibu guru, peserta didik, perwakilan orang tua dan juga komite untuk mengikuti kegiatan deklarasi sekolah ramah anak dan Bimtek Konvensi Hak Anak (KHA) pada tanggal 18 Maret sampai 20 Maret 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha sekolah untuk menjadikan sekolah ramah anak dengan bimbingan dan arahan dari dinas KBP3A dan juga Kepala Bidang PPA dan Puha kabupaten Gresik.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pendidikan kab Gresik Bapak S Hariyanto S.Pd, MM, KABID SMP Dinas Pendidikan Dr Ahmad Syifaul Qulub, M.Ei.,, Kepala Dinas KBP3A Kab Gresik Ibu dokter Titik Ernawati MH, dan Kepala bidang PPA dan Puha Sri Yuni Ambarwati S,Sos

Kegiatan berjalan dengan lancar dan dilanjutkan dengan BIMTEK Konvensi Hak Anak di Perpustakaan UPT SMP Negeri 2 Gresik.

foto : Abdi Mirzaqon Tsalits & Diendha Ayu Putri R A.Md
Artikel : Aditya Inggar Pranata, S.Pd & Yunita Rahmah, S.Pd

Kamis, 07 Maret 2024

Dalam usaha memastikan pelaksanaan konvergensi stunting yang terintegrasi dan berjalan maksimal. Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar rembuk stunting. Dengan tema “Komitmen Lintas Sektor dalam Percepatan Penurunan Stunting”. Kegiatan di gelar di Ruang Rapat Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik, Kamis, 07 Maret 2024.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Gresik dalam arahannya mengatakan, stunting senantiasa menjadi perhatian kita semua.

Perlu diketahui, lanjut Wabup, tahun 2025 ditargetkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 13,5% dan menuju angka 5% di tahun 2025. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6%. Sedangkan di Provinsi Jawa Timur di angka 19,2%. Kemudian angka prevalensi stunting di Gresik turun sebesar 12,8% dari 23,5%, di tahun 2021 menjadi 10,7%. Sedangkan di Provinsi Jawa Timur di angka 19,2%. Kemudian angka prevalensi stunting di Gresik turun sebesar 12,8% dari 23,5%, di tahun 2021 menjadi 10,7%.

“Alhamdulillah, angka tersebut dibawah nasional dan Provinsi Jawa Timur. Belum ada data rilis SKI tahun 2023. Tahun ini lokus stunting di Kabupaten Gresik berada di 7 kecamatan dan di 19 desa/kelurahan. Selanjutnya tahun 2025 lokus stunting berada di 9 kecamatan dan 22 desa/kelurahan”, kata beliau.

Bu Wabup juga menambahkan “Untuk  mengatasi stunting adalah bagian dari mewujudkan generasi yang kuat lahir dan batin. Investasi Sumber Daya Manusia (SDM) akan menjadikan generasi emas pada Tahun 2025,” .

Wabup juga mengajak seluruh stakeholder yang hadir, untuk meningkatkan komitmen dan kerja keras bersama-sama mewujudkan hasil yang lebih baik dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gresik.

“Strategi kunci penurunan stunting yaitu pemenuhan intervensi, peningkatan konvergensi di desa, pendampingan keluarga dan monev. Kita harus saling berkoordinasi secara terus menerus untuk mewujudkan Kabupaten Gresik zero stunting,” pungkasnya.

Dalam kegiatan ini, juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama untuk melakukan percepatan penurunan stunting. Oleh seluruh stakeholder pelaksana percepatan penurunan stunting dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa/kelurahan.

Seperti murid yang memiliki rapor evaluasi belajar, kini sekolah juga mempunyai hasil evaluasi kualitas secara menyeluruh yang dinamakan rapor pendidikan. Rapor pendidikan dinilai berdasarkan 6 pilar utama, yang mencakup hasil belajar murid, proses belajar-mengajar dan cara pengelolaan sekolah.

Pada tahun 2024 ini rapor pendidikan UPT SMP Negeri 2 Gresik cukup memuaskan, yaitu diantaranya ; kemampuan nomor resi murid, karakter murid, kondisi keamanan sekolah, kondisi kebhinekaan sekolah, kualitas pembelajaran dan kemampuan literasi murid semuanya bernilai baik,

Untuk bisa meningkatkan hasil ini, diperlukan kerjasama semua pihak, terutama 3 pilar pendidikan yaitu orang tua, guru dan masyarakat. Semua mempunyai peran berdasarkan porsi masing-masing.

Post : Inggar